( catatan di balik foto ) :
....bila panggilanNya telah mengetuk
hati,....usia tak menjadi kendala, "niat" menjadi sebuah kekuatan yang mendorong menjadi tamu-tamuNya..! Kami datang memenuhi
panggilanMu, ya..Robb...
....ketika panggilanNya diatas segala panggilan lainnya. Ketika "niat" dan kesadaran kepasrahan diri hanya pada Illahi, siang dan malam tak terbataskan, pada sujud-sujud khusu.
Kami datang, kami datang, kami datang memenuhi panggilan
Mu....
....berbagai pasangan kaki bergerak, kearah yang sama.
warna-warna kulit yang berbeda, bergerak kearah yang sama.
bahasa yang berbeda, bergerak kearah yang sama.

Bagai detak putaran waktu, air mata, kepasrahan, lafadz doa, tak pernah putus
langkah kaki-kaki tak lelah, jejak mengisi jejak, tak mengenal putus dalam putaran yang sama, Tawaf......
warna-warna kulit yang berbeda, bergerak kearah yang sama.
bahasa yang berbeda, bergerak kearah yang sama.

Bagai detak putaran waktu, air mata, kepasrahan, lafadz doa, tak pernah putus
langkah kaki-kaki tak lelah, jejak mengisi jejak, tak mengenal putus dalam putaran yang sama, Tawaf......
....berselimut alam, beratap langit
malam, Mabit (singgah bermalam) di Muzdalifah, selepas Wukuf di padang Arafah.
Beratnya perjuangan, terkalahkan " niat, rasa nikmat dan syukur" menjadi
TamuNya...
....kamar nyaman ditinggalkan, rumah bertingkat dilupakan, mereka bersyukur bermalam di tenda-tenda, syukur yang larut dalam doa-doa khusu di hamparan tenda di Mina....
....langkah-langkah yang tak kenal
lelah, menyusuri Lorong-lorong yang tak kenal kosong, jalan-jalan yang tak
kenal lengang, langkah-langkah menuju satu titik : Baitullah.
Tempat berpasrah
diri, doa-doa yang sarat harap dan ampunan, dalam sujud-sujud khusu....
...tak seorangpun kan tahu, apakah
bisa kembali lagi ke Baitullah.
Mungkin ini adalah senja terakhir, mungkin ini sebenar-benarnya Tawaf terakhir dalam hidup,
Tawaf Wada.
Walau mata fisik mampu dirahkan kelain arah, namun mata
hati sulit berpaling dari keagungan RumahNya...
No comments:
Post a Comment