Saat para Politisi sibuk mencari pasangan berkoalisi, kami sibuk mencari teman berkoalisi untuk memacu adrenalin diatas jok Motor Trail.
Melalui e-mail, terkumpullah beberapa penggemar Motor Trail.
Sabtu, 16 Mei, kami jadikan acara jalan bareng bersama untuk Ber Motoadventure menyusuri jalan setapak dirimbunnya hutan daerah Cioray, Jonggol.
Namun kegiatan pertama ini belum bisa diikuti oleh semua penggemar motor trail. Terkumpul 10 orang peserta, dan 1 orang Wartawan dari Tabloid Otomotif.
Di jalan ini satu motor sudah mogok. Setelah ditunggu bisa jalan kembali. Kami sempat tersasar 2 kali karena kehilangan orientasi jalan masuk menuju hutan.
Setelah menemui jalan masuk ke hutan yang benar, Kembali satu motor mengalami kerusakan. Tidak beberapa jauh, satu motor kembali mogok setelah
terjatuhditanjakan yang curam.
Menjelang hutan yang lebih dalam, satu motor lagi mogok, jalannya tanpa traksi karena bannya yang sudah gundul. Sisanya tinggal 6 Motor.
Tanjakan-tanjakan curam, lumpur yang dalam, jalan berbatu, jalan tanah ditengah hutan, kami lalui sampai pertengahan kampung Cioray.
Lepas dari Cioray kami disajikan turunan yang curam dan licin. Bahkan disatu tempat motor tidak dapat kami kendalikan karena saking curam dan licinnya jalan setapak, sementara dikiri kami jurang dalam dan lebar yang menanti kami bila terjatuh. Hanya skill memainkan grip gas, rem, kopling, stang dan kestabilan tubuh lah modal untuk melewatinya.
Setelah disajikan pemandangan kawasan sisa hutan kawasan Jonggol, kami lewati 2 sungai, nyali pemberani diperlukan untuk melewatinya.
Usai istirahat siang, kami melanjutkan perjalanan ke Kampung Pasir Awi. Disini kami mampir ke Situs Sejarah Pasir Awi, dimana terdapat Tapak Kaki diatas Batu, dipuncak sebuah Bukit yang menghadap lepas ke lembah dengan pemandangan yang indah.
Pada suatu tanjakan jalan tanah, satu motor rekan dari Sewatama, tanpa terkendali, lompat dan jatuh ke bibir tebing yang cukup tinggi. Dengan upaya yang susah motor tersebut dan pengendaranya berhasil diangkat. Lumayan beberapa bagian motor rusak, namun masih bisa melanjutkan perjalanan kembali.
Kami lanjutkan lagi perjalanan menyusuri jalan tanah diantara ilalang, menerobos hutan. Hari menjelang Ashar ketika kami temui titik akhirnya, berupa jalan aspal yang menghubungkan kota Jonggal dan Sentul, Bogor.
Kami pacu motor diatas jalan aspal menuju kota Jonggol, membelah jalan kampung.
Jelang adzan Isa kami sudah kembali di Cikeas untuk berpisah sesama peserta setelah lk. 100 km diatas jalan tanah dan aspal, naik turun, melibas lumpur , menikung tajam, mengalirkan adrenalin kami !
(Momon S. Maderoni)
No comments:
Post a Comment