Sunday, November 3, 2013

DITEPI DANAU RAJA, KETIKA SEJARAH BAGAI CERITA LAMA TAK BERMAKNA


Terakhir berkunjung ke kota kecil di Provinsi Riau ini tahun 1985, saat berkesempatan menyusuri Sumatera dari Aceh sampai Jakarta, saat Mahasiswa.

Di ujung Oktober 2013, ada kesempatan lagi dalam suatu perjalanan, untuk singgah lagi di Rengat, yang terkenal juga sebagai Kota Kedongdong.

Di depan Bangunan Replika Istana Indragiri

Kota kecil yang dapat dijangkau lk. 4 jam perjalanan darat dari Pekanbaru ini terkenal akan Kerjaan Indragiri  nya, kota yang didirikan oleh Sultan Ibrahim ke 18.

Rengat berkembang sekitar abd ke 18 hingga abad ke 19.  Konon Istana Kerjaaan Rengat ini sekarang tinggal petilasnnya, yang sebagian bisa dilihat saat air Sungai Indragiri menyusut. Beberpa sisa bangunanya akan terlihat.

Bingkai alam pagi, Danau Raja

Sayang, silsilah kerajaan Indragiri ini sekarang sudah tidak jelas. Namun yang mempunyai garis keturunan, sampai saat ini, di depan namanya menggunakan nama Raja.
Maka Rengat pun dikenal dengan Kota Raja, karena banyak nama-nama bergelar Raja.!

Teratai dan tumbuhan liar

Di dekat Sungai dan Istana ada sebuah Danau yang konon merupakan tempat mandi dan bersantai Sang Raja. Makanya nama Danau ini dinamakan Danau Raja.

Danau yang berada di tepi jalan raya, dan dekat dengan Sungai Indragilir ini, sayangnya tidak terawat. Konon dulunya Danau ini adalah Kolam Kecil, kemudian berubah membesar dan menjadi Danau.

Ilalang dan Rumput Liar, hiasan tepian Danau

Terlepas benar atau tidaknya cerita tersebut, Danau ini cukup luas dan indah. Dikeliling kawasan dengan Pepohonan,

Danau ini pernah di tata sedemikian rupa sebagai obyek Wisata. Disekelilingnya dipagar, dibuatkan jogging track, dan disalah satu sisinya yang memisahkan dengan Sungai Indragiri, dibangun Replika Istana Indragiri.

Bangunan di tepi Danau, yang konon bekas Musabaqoh Tilawatil Qur'an

Sayang sekali, semua yang ada sudah tidak terawat. Bangunan Replika Istana yang dibangun dehgan uang Rakyat menjadi bangunan tak bertuan. Plapon yang jatuh, debu tebal melapisi lantainya, foto para Bupati, Raja bagai hiasan tak berarti menggantung disisi sisi dinding.

Air Danau kotor, rumput tinggi, ilalang tumbuh dimana-mana, sehingga pantas bila pada malam tanggal 27 bulan Februari 2013 menjadi tempat yang aman bagi 4 oang Pemerkosa memperkosa seorang Siswi SMA secara bergiliran.!

Mengais sedikit Rizky, disisa keindahan

Diatas permukaan air danau bukanlah lagi bunga Teratai. yang indah, tetapi tumbuhan liar yang kotor..
Beberapa Pria dengan mengayuh Sampan Kayu kecil menyusuri dari satu tepi ke bagian tepi Danau menjala ikan, demi untuk memenuhi kebutuhan sejengkal perutnya..!

Andai Sang Sastrawan terkenal yang lahir di Rengat ini masih ada, Chairil Anwar, mungkin iapuan akan menceritakan cerita sedih diatas sampan Danau ini.

Bagian dalam Bangunan Replika Istana yang penh debu

Dua anak Sekolah SMA yang melintas di tepi Danau ini pagi itu, kutanya :
" Apakah bangunan itu Istana Kerajaan ? "  seraya aku menunjuk Bangunan di tepi Danau.
 Jawabnya singkat :
" Tidak tahu ! ".

Foto Sang Raja, menggantung berdebu di ruang sepi

Sejarah...oh....sejarah hanya dipandang cerita lama tak bermakna. Menyedihkan..! 

4 comments:

  1. Sekarang Kota Rengat dan danau rajanya tertata rapi dan bersih. Kota Rengat tahun 80-an dengan sekarang sangat jauh berbeda. Demikian juga danau raja, nampak ditata indah dan asri dengan kerindangan pohon disekitarnya

    ReplyDelete
  2. Sekarang Kota Rengat dan danau rajanya tertata rapi dan bersih. Kota Rengat tahun 80-an dengan sekarang sangat jauh berbeda. Demikian juga danau raja, nampak ditata indah dan asri dengan kerindangan pohon disekitarnya

    ReplyDelete
  3. Sekarang Kota Rengat dan danau rajanya tertata rapi dan bersih. Kota Rengat tahun 80-an dengan sekarang sangat jauh berbeda. Demikian juga danau raja, nampak ditata indah dan asri dengan kerindangan pohon disekitarnya

    ReplyDelete