Wednesday, April 8, 2009

Hablur Senja Laut Merah


Diujung tahun 2004, di saat Haji 1425 H, dalam rombongan, duduk di dalam bis dari Kota Suci Mekah menuju Jedah.

Jelang senja, kami sampai dikota yang terletak di pinggir Laut Merah itu. Kami datang ke kota Jedah untuk mengisi waktu yang tersisa dari hari-hari menjelang Ibadah Haji.

Tujuan pertama untuk kami singgahi adalah sebuah Mesjid yang dibangun dipinggir pantai dan menjorok ke laut, sehingga oleh orang kita sering disebut Mesjid Terapung, karena terkesan Mesjid itu mengapung diatas laut.

Saat bis yang kami tumpangi mendekat ke Mesjid itu, pandangan menangkap Matahari yang sudah condong ke barat. Walaupun warna cahayanya tidak semburat merah yang kontras dengan sekitar, tapi bentuk utuh bulat terlihat mewarnai rona keindahan senja itu.

Pengunjung cukup ramai, anak-anak dan orang tuanya mengisi senja itu, sambil menyaksikan Air mancur yang memancar tinggi dari dalam laut, Sementara jauh diseberangnya sebuah pulau yang samar-samar terlihat. Yang konon Pulau itu adalah salah satu tempat peristirahatan Keluarga Raja.

Pandang menangkap keindahan, diantara warna merah senja yang menghablur. Tak sabar, segera turun dan berlari dari tempat parkir menuju tepi pantai. Berlari, berlari, berlari MENGEJAR MENTARI.....!!

Kupertemukan semburatnya Air Mancur dan hablurnya sinar merah mentari senja. Tak ada Camera (tustel) yang lengkap dan baik, ilmu memotopun tak punya, dengan tetap berlari-berlari menuju perpaduan itu. Dan hanya inilah foto yang tak fokus, se hablurnya cahaya merah mentari senja itu.

(Momon S. Maderoni)



No comments:

Post a Comment