Thursday, August 1, 2013

MENYAMBUT SENJA LAUT MERAH


 ( catatan kecil dibalik foto ):

Anak-anak berlarian diatas pasir pantai.
Kedua orang tuanya, beralaskan selembar alas, menatap horizon laut, menatap gerak lincah anak-anaknya, menikmati cengekrama senja.

Para penjual makanan, cukup dengan menggelarnya diatas alas diatas Pasir. 

Sepasang suamai istri, sibuk melayani pelanggan Sate. Sate khas Madura yang berasal jauh dari kampung asalnya Pulau Madura, menyeberang puluhan ribu km, melintas lautan dan daratan pemisah Benua sampai pula di pantai ini.
 
                                               

Penjualnya, suami Istri asli Madura, cukup bangga bisa berjualan sate sementara sebuah mobil Sedan tahun anyar warna Metalik, yang dalam ukuran masyarakat Indonesia termasuk Mewah, dan hanya dimiliki oleh kaum menengah keatas, terparkir tak jauh dari tempatnya berjualan, di bagian halaman Parkir sebuah Mesjid yang indah.

Sebuah Mesjid yang indah dengan design pembangunannya yang memberikan kesan terapung di atas air laut.

Design gabungan arsitektur modern dan seni bangunan Islam Kuno, Mesjid yang menjadi Landmark kota Jeddah ini tidak saja menjadi obyek yang menarik bagi kaum Muslim, tetapi juga umat Non Muslim. 

Adzan azhar baru usai dari Mesjid Terapung itu,  ruang sholat yang luas, dekorasi yang indah,  menyambutku, membuat "tumaninah" nya saat sujud Ashar pada Nya.

Usai Sholat Ashar, pada sudut Mesjid, cahaya mentari jatuh pada horizon Laut Merah, antara perak dan bayang hitam, ia menyelinap diantara pilar Mesjid.

Kunanti cahaya senja itu.
Di tepi  lengkung gapura, diantara dua pilar, cahanyanya memendar, antara bayang hitam pilar dan horizon cahaya senja.

Berlatar belakang horizon laut, cahaya matahari senja yang jatuh pada riak, memantulkan cahaya keperakan, sebuah lukisan alamNya yang kunanti, .... " menyambut senja laut merah...." 
(laut merah, jeddah)



No comments:

Post a Comment