Sunday, July 21, 2013

Apakah Hanya Tinggal TarDUT, JaDUT ?



Bukan bermaksud merendahkan sebuah hasil karya seni, sebenarnya tidak ada yang terlalu istimewa dari album Chalwanka dari Peru ini.
Selain didominasi suara Sepasang alat tiup tradisional dari kaki pegunungan Andes yang berupa deretan 15 bambu kecil-kecil, disebut Zampona. Ditambah "keraiaman, petikan, kocokan" gita kecil bernama Charango.

Alat musik lainnya, selebihnya adalah suara alat musik modern seperti Drum, Gitar, alat music eletronik seperti Keyboard.

Alat tiup tradisonal tak lebih mengisi sebagai "Melody", pengganti vokal / suara Penyanyi.

Lagu-lagunya juga lagu-lagu Modern, sederetan lagu-algu Cinta ( Love Song ) yang kita sering dengar seperti, Right Here Waiting nya G. Benson, Dont Cry for Argentia,  atau lagu lama Love Hurts.

Kecuali di album khususnya Andes Song, yang berisi deretean lagu asli tradisional di kaki pegunungan Andes, seperti El Condor Pasa, Sariri, Fantasia de un carnaval dll yang banyak berpadu dengan Gitar akustik.

Perlu Dicontoh :
Namun satu hal yang patut dincungi jempol dan perlu ditiru. Sang penyanyi ( lebih tepatnya peniup Zampona ), selalu tampil dari Mall ke Mall berkelas di Jakarta.

Dengan Sound System yang tidak terlalu besar namun berkwalitas.
Tampil dengan Pakaian Adat Andes, meja kecil di depannya dipenuhi barang kerajinan khas suku Andes seperti Kain, Alat musik seperti yang dimainkan, dan tentu....CD Album lagu-lagunya untuk dijual langsung pada pengunjung Mall..!

Sang Peniup ( sekali lagi karena dia tidak menyanyi dgn Vokal nya), hanya diiringi musik rekaman "minus satu" suara alat tiup itu ..!

Andai, andai dan Andai :
Andai Pemain Kecapi Suling kita, pemain Tarling kita,tampil dengan "keberanian" seperti dia. Bermain di Mall-Mall kota besar dunia, sambil menjual langsung CDnya, kerajinan khas negeri ini. Wah......terbayang....!

( Ataukah kita telah "menganggap" kuno pada kesenian tradisional kita ? )
Kita telah kehilangan percaya diri pada nilai lebih Kesenian Tradisional kita, sehingga lebih dominan " memasukan dangDUTnya ".
 

Dan hilang "aroma khas, rasa tradisionalnya" , karena telah tercampuri "penyedap rasa instan", Dangdut..?
Sehingga yang ada tinggal TARDUT = TARling dangDUT, JADUT = JAipong danDUT ...)

No comments:

Post a Comment