( catatan kecil untuk putriku, Rinjani : Saat Rinjani dipuncak Rinjani )
Nak, …Semakin kau banyak menjejak puncak, semakin banyak yang belum kau jejak.
Diatas puncak, masih ada puncak.
Saat kau jejak puncak yang paling tingggi, masih ada yang lebih tinggi yang membuatmu “tengadah”.
Bukan seberapa tinggi puncak yang kita jejaki, tetapi seberapa pendakian itu “meluluhkan keangkuhan kita”.
Bukan pula seberapa banyak puncak yang kau jejaki, tetapi seberapa “kekerdilan diri teresapi”.
Perjalanan pendakian tidak berakhir pada puncak tertinggi yang
berbalut kebanggaan, tetapi pada kesadaran akan adanya yang Maha Kuasa
dari Yang Kuasa, yang menciptakan Guru mu,…Alam..!
Nak,….teruskan perjalanan, karena Alam akan mengajari, menyadarkan akan “kekerdilan diri”, dan “meluluhkan keangkuhan” kita.
No comments:
Post a Comment